Feb 12, 2011

"Miaow" - part 3

----------
Bagaimana pendapat anda mengenai part 2 dari cerita ini? Tidak usah dijawab. Lupakan saja pertanyaan itu. Cuma intermezzo, bukan hal yang penting.

Setelah melalui serangkaian test, percobaan, penelusuran, dan pencarian yang mendalam dan terukur serta terstruktur, saya berhasil menyimpulkan apa saja yang dilakukan Doggy tiga jam yang lalu. Begini kronologisnya, setelah pamitan dengan Bungsu dia berjalan ke arah timur, tempat terbenamnya matahari. Maaf, maksud saya barat. Pada langkah ke tiga, kakinya tersandung batu krikil karena belum terbiasa dengan sepatu boot barunya. Namun, itu bukanlah halangan yang berarti. Semenit kemudian ia melanjutkan perjalanan ke baratnya. Tiga langkah kemudian ia menemukan sehelai daun yang jatuh dari pohonnya, memasukkannya kedalam tas, dan kembali melanjutkan perjalanannya. Err. Maaf, bagaimana kalau kita lewatkan saja semua detail tidak kurang penting itu. Anda pasti akan tertidur kalau saya melanjutkan cerita mengenai langkah demi langkah yang ia tempuh hingga tiba di hutan. Jaraknya kira-kira 20000 langkah, masih ada 19994 langkah lagi yang harus diceritakan. Kurasa itu setara dengan tujuh jilid novel ke tujuh Harry Potter dalam versi yang sangat menyedihkan, membosankan, dan menidurkan. Atas dasar pertimbangan itu, saya memutuskan, baik secara sepihak maupun tidak, untuk mensensor perjalanannya menuju hutan.



Setibanya di hutan Doggy, membuat perangkap untuk menjerat kelinci menggunakan tasnya. Karena keterbatasan waktu dan kertas, kita lewatkan saja detail tentang pembuatan perangkapnya. Setelah selesai memasang perangkap ia naik ke atas pohon dan menunggu. Kira-kira 45 menit kemudian, dua ekor kelinci yang gemuk dan sedikit bodoh ceroboh terperangkap. Setelah itu ia melanjutkan perjalanannya, menuju ke Istana.

Di Istana, ia bertemu Raja dan Putri.

"Yang Mulia, Tuanku Marquis de Carabas menghadiahkan dua ekor kelinci untuk anda." kata Doggy sambil memperlihatkan hasil tangkapannya. Marquis de Carabas adalah nama yang diberikan Doggy kepada Bungsu.
"Terima Kasih. Katakan pada tuanmu aku menerima hadiahnya dengan senang hati."
"Baik, Yang Mulia." jawab Doggy sambil berpamitan dengan Raja dan Putri.

Keesokan harinya, Doggy datang lagi dengan hasil tangkapannya. Kali ini tiga ekor ayam. Begitulah hari demi hari berlalu, setiap hari Doggy selalu memberikan hadiah kepada Raja atas nama Tuannya Marquis de Carabas.

Hingga suatu hari...

"Hari ini hamba membawakan lima ekor burung dari tuanku, Yang Mulia." kata Doggy.
"Tuanmu sungguh baik hati. Ia menghadiahkan banyak sekali hadiah pada kami. Tapi.."
"Apakah Tuanmu masih muda dan tampan?" tanya Putri tiba-tiba.
"Dan sangat kaya, Putri. Sebenarnya dia akan sangat tersanjung jika Raja dan Putri mau berkunjung ke istananya." jawab Doggy.
"Tentu. Tentu. Kabarkan pada tuanmu kami akan kesana besok siang." kata Raja.
"Baik, Yang Mulia. Akan saya sampaikan." jawab Doggy. Setelah berpamitan, Doggy kembali ke tempat Bungsu. Bungsu terdengar terbaca tidak enak di telinga mulut. Bagaimana kalau kita panggil saja dia Marquis?

Apa anda merasa cerita ini mulai membosankan? Ya, saya juga. Cerita ini sangat tidak layak untuk di post. Sayangnya cerita ini belum selesai dan saya wajib menyelesaikannya. Oleh karena itu, mulai sekarang cerita ini tidak akan berputar-putar lagi dengan hal-hal tidak penting dan langsung ke inti cerita. Mulai dari sini hingga akhir dari post ini akan menjadi cerita paling membosankan yang pernah anda baca. Jangan membaca kelanjutan dari cerita ini jika anda sedang menyetir, baru bangun tidur, memasak, dan harus tetap terjaga, karena cerita ini akan membawa anda ke alam mimpi yang jauh lebih dalam dan jauh lebih dalam untuk setiap kata yang anda baca.

Marquis merasa sangat takut saat tahu bahwa Raja dan Putri ingin mengunjunginya.
"Apa yang harus aku lakukan? Mereka akan tahu betapa miskinnya aku." Marquis mulai menangis.
"Tenang, tuan."
"Bagaimana aku bisa tenang? Mereka akan kemari besok dan mungkin menyeretku ke penjara atau menjatuhkan hukuman mati padaku karena penipuan."
"Tidak. Tidak. Hal itu tidak akan terjadi. Besok berenanglah di sungai Riveria. Itu akan menenangkan anda."
"Tapi.."
"Percayalah padaku. Anda akan baik-baik saja."
"Bagaiman aku akan baik-baik saja kalau kau menyuruhku untuk berenang sementara aku tidak bisa berenang? Dan bagaimana itu akan menenangkanku?"
"Percayalah, tuan. Aku tidak akan mencelakakan anda."

Keesokan harinya, setelah berdebat semalaman, akhirnya Marquis pergi ke sungai Riveria. Saat sedang memutuskan untuk kembali duduk di batu, tiba-tiba rombongan Raja lewat.

"TOLONG! TOLONG! Tuanku Marquis de Carabas tengelam." teriak Doggy setelah tanpa perasaan mendorong tuannya ke Sungai Riveria. Mendengar itu, Raja memerintahkan anak buahnya untuk segera menolong Marquis. Kemudian Raja memerintahkan anak buahnya untuk membawakan pakaian baru untuk Marquis.

"Ayah, aku jatuh cinta padanya. Bolehkah aku menikah dengannya?" tanya Putri pada Raja.
"Hanya jika dia belum menikah anakku. Sudahkah kau berkeluarga, Marquis de Carabas?" jawab Raja.
"Belum, Yang Mulia. Saya sedang mencari seorang pendamping hidup." jawab Marquis sambil melihat ke arah Putri.

Sudahlah tidak usah protes, tidak ada yang melarang seorang Putri untuk melamar seorang priakan? Lagi pula, cerita ini sudah sangat membosankan dan harus segera diakhiri jadi jangan protes lagi atau cerita ini tidak akan pernah selesai. Oh, percayalah saya bisa membuat sebuah cerita paling membosankan yang berputar-putar dan tidak akan pernah selesai. Tapi, tidak sekarang, tidak dicerita ini. Cerita ini sudah terlalu panjang dan berputar-putar, kalau diteruskan lagi anda mungkin tidak akan pernah mengunjungi blog ini lagi.

"Tuanku Marquis de Carabas sangat kaya, dia adalah pemilik dari seluruh tanah ini dan juga istana itu. Saya akan menemui anda di Istana, Yang Mulia." kata Doggy yang kemudian segera berlari ke arah Istana.

"JIKA ADA YANG BERTANYA KEPADA KALIAN SIAPA PEMILIK TANAH INI, KALIAN HARUS MENJAWAB MARQUIS DE CARABAS! ATAU KALIAN AKAN MENYESAL NANTI!" teriak Doggy kepada setiap orang yang ditemuinnya disepanjang jalan.

Maka, saat Raja serta rombongannya lewat dan bertanya, "Siapakah pemilik lahan ini?" Mereka menjawab, "Marquis de Carabas!"

Pada saat yang bersamaan, Doggy telah tiba di Istana. Ia masuk ke dalam dan bertemu dengan Orge pemilik Istana tersebut.

"Apa maumu, Kucing?" tanya si Orge.
"Tuan, saya mendengar anda mempunyai kekuatan sihir yang luar biasa. Sehingga dalam sekejap anda bisa berubah menjadi Singa ataupun Gajah." jawab Doggy.
"Ya dan ada apa dengan itu?"
"Begini tuan, aku baru saja bertemu dengan seseorang yang mengatakan bahwa anda tidak dapat menjadi hewan kecil seperti tikus."
"Itu yang dia katakan?"
"Ya. Mereka bilang seseorang yang memiliki kemampuan untuk berubah menjadi hewan besar, tidak dapat berubah menjadi hewan kecil." jawab Doggy.
"BAH! Omong Kosong. Lihatlah ini Kucing." dan dalam sekejap si Orge berubah menjadi tikus. Pada detik itu juga Doggy memakannya dan berakhirlah nasib si Orge di dalam perut Doggy.

Kemudian Doggy segera menuju pintu istana dan menyambut Marquis beserta rombongan Raja.
"Selamat datang di istana tuanku Marquis de Carabas, Yang Mulia."

Marquis turun dan mempersilahkan Raja beserta rombongannya masuk ke dalam Istana.
Lalu, Marquis menikah dengan Putri dan mereka hidup bahagia selamanya di Istana itu.

-TAMAT-
----------

Seperti yang sudah kalian tebak, cerita ini adalah terjemahan dari kisah yang di ceritakan oleh kucing pada akhir cerita Cinderella dengan banyak modifikasi dan penyesuaian.

Menurutmu, apa makna dari kisah tersebut? Menurutku, seekor kucing lebih berguna daripada sekumpulan pabrik yang nyaris bangkrut.

Terima kasih anda sudah bersedia membacanya hingga akhir. :)

No comments:

Post a Comment