Dec 11, 2016

Review #JuruBicaraJKT @pandji

Saya nonton ini di kursi platinum. Harus banget dibuka dengan kalimat ini. :))

Ini kali kedua, saya nonton live stand up Pandji, yang pertama Mesake Bangsaku (di kursi platinum juga #penting). In my opinion, this one is less funny. Entah, mungkin karena yang pertama selalu lebih berkesan? Mungkin, karena materi yang ini lebih sulit dilucukan. Mungkin juga, saya salah ingat. Tapi, yang ini jelas lebih berbobot, the message is loud and clear.

Pandji menyajikan materinya sebagai bentuk kritik dan protes--eh, semua stand up juga gitu kayaknya, ya. Hahaha, maafkan kosakata saya yang terbatas--terhadap pemerintah, lembaga sensor, media, bahkan pada masyarakat Indonesia. Dia membawakan materi-materi yang selama ini dianggap tabu dan dibiarkan membusuk di sudut ruangan dengan, ehm, apik dan berani? Iya, berani. Karena saya yakin kalau show ini dibawakan oleh Pak Basuki Tjahaja Purnama pasti terjadi Civil War. Pasti. Pak Basuki mungkin sudah pesan baju Iron Man jauh-jauh hari sebelum show dan tahun 2017 bisa dipastikan akan lebih rusuh daripada tahun ini. Tapi, karena yang membawakannya adalah (ini saya kutip kata-kata Pandji-nya sendiri loh, ya) "bukan artis pendongkrak rating". Jadi, kita masih bisa berharap ada lebih banyak keceriaan dan jomblo-jomblo yang jadian di 2017. Tapi, katanya bakal tayang di KompasTV, saya jadi agak cemas dengan keamanan negara tahun depan. Tapi, saya juga curiga bakal banyak bagian yang disensor terutama adegan ketika baju Pandji terangkat dan perutnya terlihat (pasti diblur nih). #eh Jadi, mungkin masih ada harapan di 2017--bagi kalian yang jomblo. #woi

O iya. Tidak hanya sekedar kritik dan protes ada banyak ilmu yang disampaikan (disampaikan ya, bukan diambil karena tidak semua ilmunya boleh dibawa pulang, tentang cara membuka situs yang diblok misalnya atau tentang cara membesarkan--ah sudahlah--pokoknya gitu banyak pengetahuan barunya) juga. Yang paling saya ingat adalah aplikasi DwidayaTour ada fitur buat bikin pasport dan visa--eh, bukan. Maksudnya, bit-bitnya tentang produk Indonesia dan tahapan dalam berkarya, tentang orang-orang Indonesia yang mendunia tapi cuma sebagai pekerja. Sebenarnya, saya ingat hampir semua bitnya sih (ya, iyalah baru nonton tadi malam) tapi kalau ditulis semua nanti malah jadi kayak daftar isi.

He did a very good job as a "Juru Bicara". Sepulang dari shownya, saya tidak pulang dengan keadaan bahagia setelah tertawa lepas tapi... Gimana jelasinnya, ya? Kayak habis diajak jalan-jalan ke kota yang canggih dan indah lalu pulang ke kota yang amburadul. Bahagianya lenyap, tapi kesannya berbekas. Saya tidak tahu bakal berapa lama bekasnya, tapi mungkin untuk waktu yang cukup lama.

Satu hal yang paling menggangu dari shownya adalah... Ehm, ini kan yang nonton followersnya Pandji yang diklaim sendiri oleh Pandji lebih dewasa dan kebanyakan malah orang tua dari followernya Raditya Dika, tapi tetap aja saya masih melihat banyak botol bekas minuman dan kolega-kolega si botol berserakan di lantai waktu bubaran. (Tolong jangan bully saya, perasaan dan hati saya masih berserakan setelah menonton shownya Pandji.)

Tapi, terlepas dari itu, ini pertunjukan yang luar biasa. Ketawanya pas dengan harga tiket Platinum, saya berharap lebih sebenarnya. Tapi, gak masalah karena ada pengalaman, pengetahuan, dan ilmu yang harganya lebih dari itu. Jadi, masih  untunglah.

Terima kasih dan sampai jumpa lagi (di platinum lagi dong XD).

Short Story of #JuruBicaraJKT

Once upon a time, I watch a stand up comedy world tour...

be a part of history

And the rest is history.

THE END xP