Feb 13, 2015

Valentine dan Jomblo

Tulisan ini dibuat karena saya merasa bersalah setelah berjanji untuk menghidupkan kembali blog ini, saya tak kunjung menuliskan apapun.

Valentine itu lebih identik pada couple/pasangan, tapi apalah asiknya menulis tentang sesuatu yang sudah diketahui oleh orang banyak? Semua orang dari anak SD (bahkan mungkin TK atau PAUD) tahu bahwa Valentine itu hari kasih sayang dimana mereka yang punya pasangan melakukan hal-hal romantis bersama pasangannya masing-masing (tetapi tidak menutup kemungkinan bersama pasangan orang lain juga). Lalu, bagaimana dengan mereka yang tidak punya pasangan? Hmm, para jomblo punya dua pilihan. Pertama, mereka bisa menyatakan cinta pada seseorang di hari Valentine, lalu (jika diterima) melakukan hal-hal romantis bersama. Kedua, mereka bisa tiduran di kamar sambil twitteran atau baca blog ini, lalu berharap diluar hujan deras sehingga jika ada yang bertanya "Gak keluar sama pacarnya?" Mereka bisa menjawab, "Aduh, jangan bahas itulah. Sedih gw kalau ditanya soal itu. Sialan banget nih hujan, padahal gw udah sewa EO sama restoran buat malam ini. Rencananya gw mau ngelamar dia." sambil berharap siapapun yang bertanya tidak sok baik hati dan meminjamkan mobilnya lengkap dengan setelan jas terbaiknya.

Anyway, bukan itu yang mau saya bahas kali ini, yang ingin saya bahas kali ini adalah keuntungan menjadi jomblo pada saat Valentine. Para jomblo punya sepuluh keuntungan dibandingkan mereka yang sudah punya pacar di hari Valentine.

Pertama, ini sebenarnya sudah disebutkan di atas, tapi karena saya sedang kekurangan bahan, jadi disebutkan lagi. Ini adalah keuntungan terbesar menjadi seorang jomblo di hari Valentine. Para jomblo bisa menyatakan cinta pada orang yang disukainya dan menaikkan status mereka dari teman menjadi pacar (atau turun menjadi orang asing).

Kedua, para jomblo bebas menerima coklat dari siapapun sebanyak apapun dan secakep apapun yang ngasih, tanpa perlu takut dimarahin sama pacarnya. Meskipun, harus diakui, biasanya para jomblo hanya mendapatkan coklat dari teman dekatnya. Terkadang, temannya malah bukan lawan jenis. Lebih parahnya lagi, coklatnya coklat sisa. Terus, ternyata itu sisa pacar temannya itu dan pacarnya tahu, lalu marah-marah gak jelas. Tapi, ambil sisi positifnya aja, setidaknya masih ada yang ngasih coklat.

Ketiga, para jomblo gak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli coklat mahal, cukup dengan modal lima ribu rupiah, mereka sudah bisa mendapatkan coklat untuk semua orang yang perlu dikasih coklat. Iya, lima ribu. Belinya coklat chacha, setiap orang dikasih tiga butir. Sisanya makan sendiri. Memang, terkesan agak pelit, tapi siapa yang perduli? Mereka yang dikasih coklat? Helllowwww. Memangnya habis dikasih coklat mereka mau jadian? Enggak, kan? Ya udah, coklat chacha tiga butir aja udah lebih dari cukup lah. Kebanyakan malah harusnya sebutir aja.

Keempat, para jomblo enggak perlu repot mencari kado valentine untuk pacarnya. Pacar aja belum punya, ngapain nyari kado valentine? Buat pacar masa depan? Kayak punya masa depan aja.

Kelima, para jomblo bisa tidur lebih awal. Pada hari valentine, keadaan di luar kamar akan sangat pedih untuk dilihat karena di setiap ruangan, pengkolan, bangku taman, bahkan di dalam semak-semak, akan ada sepasang kekasih yang sedang memadu kasih. Bayangkan ketika keluar kamar ada adik/kakaknya yang sedang pacaran di ruang tamu, baru keluar rumah di belokan depan ada yang pacaran di atas motor, jalan ke taman, bangku taman penuh sama yang pacaran, pas mau pulang tiba-tiba ada yang bergerak-gerak di semak-semak dan setelah didekati ternyata sepasang pemuda. Daripada tersiksa melihat adegan romantis yang menjijikkan nan menyayat hati itu lebih baik tidur lebih awal. Iya, kan?

Sisanya cari sendiri, ya. Soalnya mau saya simpan untuk tahun depan, kalau tahun depan saya sedang bosan dan masih jomblo lalu kebetulan blog ini masih ada dan saya sedang berminat menulis, saya akan tulis keuntungan keenam sampai kesepuluhnya.

Semoga informasi di atas bisa membantu kalian untuk tetap hidup melewati tanggal 14 februari nanti. Kalau kalian masih merasa ini belum cukup, saya akan memberikan sebuah informasi yang semoga bisa membantu : "Ternyata, Line bisa memindai QR code dari galeri foto."

Sekian dan terima kembalian serta saweran. Tapi, tidak menerima sumbangan.