Yeah, saya rasa itu alasannya kenapa saya tidak bisa menulis cerita lebih dari satu paragraf. I'm still an amateur. I'm still thinking, not feeling. Penulis menulis berdasarkan nalurinya, beberapa orang menyebutnya
instinct. Pacar saya pernah bilang, eh? Iya, pacar, malaikatkan tidak harus jomblo? Iya kan? Eh, ganteng? Tidak, dia cantik dan saya
yang ganteng laki-laki. Secantik bidadari? Mungkin atau mungkin juga lebih, entahlah, saya belum pernah melihat bidadari sebelumnya. Tapi, seperti yang saya bilang sebelumnya, cinta itu buta dan saya sedang jatuh cinta jadi, ya, secara tak langsung saya buta dan kurasa cinta adalah obat kecantikan alami, cinta membuat perempuan semakin cantik, iya kan? Ah, sudahlah, kembali ke post ini. Dia bilang, Stephen King, jangan tanya saya dia siapa saya juga tidak tahu, pernah bilang di bukunya kalau mau jadi penulis biasakan menulis 2000 kata sehari. Nah, menulis 2000 kata itu mudah, kita bisa saja menulis kata "Cantik" 2000 kali, masalahnya menulis 2000 kata yang saling berkaitan dan berkualitas itu yang sulit. Dairy mungkin pilihan yang paling mudah, anda menulis apa yang sudah terjadi, mengubah apa yang anda lihat, dengar dan rasakan menjadi tulisan yang meskipun
BELUM berkualitas setidaknya berkaitan. Mungkin, suatu saat nanti, dairy anda akan jadi tulisan yang berkualitas, selama anda terus dan terus menulis.
Satu hal yang menjadi masalah disini adalah saya tidak mungkin menulis dairy. Alasan pertama, saya tidak punya buku dairy, jadi bagaimana saya bisa menulis? Disini? dan dibaca oleh ratusan atau mungkin ribuan bahkan jutaan orang? Tidak, terima kasih. Jangan tanya kenapa, coba saja, anda bacakan isi dairy anda di depan umum. Alasan kedua, mungkin isi dairy saya akan seperti ini.