Riddles

Hari ini saya bertemu dengan seseorang, anggap saja dia teman saya dan dia memberikan saya "Riddles". Bagi anda yang tidak tahu apa itu riddles, Riddle adalah sekumpulan kata dan kalimat yang disusun sedemikian rupa untuk menyembunyikan sebuah rahasia dan memusingkan, membingungkan, menjerumuskan, menyesatkan serta mendistorsi pikiran anda ke dalam ketidaktahuan. Begitulah kira-kira arti dari Riddle.

Ada tiga Riddle yang saya dapatkan, yang pertama sangat mudah bahkan sebelum soalnya selesai dibaca saya sudah dapat menjawabnya. Ini contoh riddle gagal, jangankan memusingkan, membuat saya berpikir saja tidak. Demikian bunyi riddle yang pertama,

Jujur + Dosa = Impas

Ini adalah sebuah percakapan yang kebetulan saya dengar saat sedang patroli, dalam rangka menghasut orang-orang jahat untuk berbuat baik.

Begini ceritanya, saat saya sedang melewati sebuah universitas yang kebetulan sedang ujian, saya mendapat sebuah ide, bagaimana kalau saya menghilangkan niat mencontek pada semua mahasiswa yang sedang ujian. Jadi, saya membuat sebuah analisis sederhana ditinjau dari sisi baik dan sisi buruknya.

"Bangunan Karakter"

Pada kesempatan kali ini, saya mau bercerita mengenai salah satu mata kuliah pada Universitas B, "Bangunan Karakter". Oh, sebelum itu mari kita luluskan dulu satu kesalahpahaman yang mungkin terjadi. Saya bukan mahasiswa Unversitas B, saya hanya sering berkunjung ke sana. Coba bayangkan seorang malaikat lengkap dengan sayap-sayapnya duduk di dalam kelas dan mencatat. Pasti banyak bulu burung merpati yang berserakan di bawah dan sepanjang jalan dari pintu masuk ke kelas, belum lagi jalan ke arah WC, kantin, atap, parkiran, dan tempat-tempat lainnya yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu karena keterbatasan kertas dan tinta. Jadi, sebagai malaikat yang baik dan demi kebahagiaan para OB di Universitas tersebut saya tidak kuliah disana. Lalu, mengenai bagaimana saya bisa tahu mengenai mata kuliah "Bangunan Karakter" ini, biar Tuhan, saya dan si iblis saja yang tahu. Anda cukup nikmati saja tulisan ini dengan segelas kopi susu dan sebungkus rokok. :) Ok, cukup perkenalannya sekarang kita kembali ke cerita "Bangunan Karakter" yang sempat tertunda. Ceritanya begini...

Sang Pohon Palem dan Seorang Malaikat

Suatu hari, Sang Malaikat merasa jenuh dan bosan ia memberikan kemampuan berbicara kepada sebuah Pohon Palem lengkap dengan kemampuan bernyanyi melalui kicauan burung biru.

Sebuah Rencana Penyusupan

Pengenalan:

Sebuah percakapan pada hari sabtu yang cerah tanpa awan dan badai.

Sang Perencana : Orang yang merencanakan penyusupan.
Sang Penyusup : Orang yang akan melaksanakan aksi penyusupan.
Figuran Wanita : Seorang
Sang Penyusup : "Hanjeng! Si ***** lo jadiin figuran doang!!"
Pemeran-Wanita-Utama : Seorang wanita yang tidak sengaja menjadi pemicu direncanakannya penyusupan ini.

Sebuah Pengakuan Dosa dan Sepenggal Peringatan

Saya merasa perlu untuk membuat sebuah pengakuan dosa dan sebuah peringatan dini. Ini sangat penting dan seharusnya dilakukan pada postingan pertama tapi... err, saya terlalu pusing dengan segala hal mengenai "Bagaimana menulai sebuah post?", "Apa yang harus saya isi pada post itu?" dan "Bagaimana menutupnya?" sehingga baru menyadari bahwa saya melupakan hal ini. Sungguh saya tidak bermaksud untuk menjerumuskan anda kedalam sebuah jurang dalam yang di dasar neraka jahanam tempat dimana sekelompok virus tak berpendidikan dan tanpa perikepenyakitan bernama Absurd bersarang dan berkembang biak layaknya hamster. Jadi, sebelum anda tenggelam lebih dalam, terjangkiti oleh virus-virus biadab itu, dan pada akhirnya saat anda sudah sadar segalanya sudah terlambat, saya merasa berkewajiban penuh untuk meminta maaf dan memperingatkan anda mengenai makhluk tersbut.

Here Lies The First Word of This Blog

Saya tidak tahu bagaimana harus menulai tulisan ini jika bukan dengan kalimat ini. Sebenarnya, ada banyak kalimat yang mungkin bisa digunakan seperti "Akhirnya, post pertama.", "Halo, ada orang?", "Hei, kau! Ya, kau yang sedang membaca tulisan ini. Bagaimana caranya memulai sebuah tulisan di blog?", "Selamat Malam.", "Apa kabar?", "Maaf, ini dimana?", "Siapa anda?", "Lihat ada UFO.", dan banyak lagi yang entah bagaimana bisa muncul di otak saya. Semuanya, atau hampir semuanya, adalah ide yang, entah bagus atau buruk, toh pada akhirnya tidak saya gunakan untuk memulai post ini.