Nov 22, 2010

Sang Pohon Palem dan Seorang Malaikat

Suatu hari, Sang Malaikat merasa jenuh dan bosan ia memberikan kemampuan berbicara kepada sebuah Pohon Palem lengkap dengan kemampuan bernyanyi melalui kicauan burung biru.



Pohon Palem : "Duh.. Duh.. Aduh Aduh.. Duh Duh Aduh.. Duh.. Duh.. Aduh.. Duh.." #dgnkunciDdanketukan4per4"
Malaikat : "Dan nada falseto *pohon palem pohon palem dah*"
Pohon Palem : "Lagi fasenya, emang lagi ngetren tuh gaya #berharapmasinyambung"
Malaikat : "Apalagi kalau digunakan untuk berenang di sungai. #supmam *yang palem yang palem 1000 3*"
Pohon Palem : "Pasti gak laku tuh. Jualan di sungai terus harganya 1000 3. Aduh pasti di sangka ayam tiren tuh."
Malaikat : "Mbak-mbak yang lagi nyuci pasti butuh buat gosokan strikaan."
Pohon Palem : "Gak cocok. Stylenya gak lembut asri gimana gtu. Kurang. Ada yang kurang, tapi gw gak tau. Ada yang kurang, ah.. Apa ya yang kurang?"
Malaikat : "Rasanya tiap hari udah g kasih makan, masa masih kurang? Coba timbang lagi."
Pohon Palem : "Dari sudut sebelah mana dulu nih? Harusnya kan dari atas dulu, baru ke bawah, baru di kasi makan. Itu sepertinya ada yang salah coba cek lagi."
Malaikat : "Udah g cek gak ada yang salah, masih sama kayak biasanya, 120 derajat lintang utara, 15 derajat bujur timur."
Pohon Palem : "Nah, di situ yang salah coba hadap ke depan terus putar ke kiri sedikit. Kelihatan ada yg basah? Lap dulu gih, setelah itu dilihat lagi."
Malaikat : "Itu sih air terjun. Seharusnya kan menghadap ke laut."
Pohon Palem : "Waduh salah ngadep kah saia? Ok, deh. Di laut nanti ada mbak-mbak yang sedang marut kelapa, nah lu tanyain harganya sekilonya berapa mungkin di sana yg salah."

Footnote:
Penulis : Ini bukan post yang akan membuat anda tertawa, kemungkinan besar hanya akan ada suara "krik krik krik" saat anda membacanya dan jika anda tidak mengerti, bergembiralah karena saya yakin Sang Pohon Palem dan Malaikat pun sama binggungnya dengan anda. Jika anda mengerti dan tertawa atau menangis, sebaiknya periksakan diri anda ke Rumah Sakit Jiwa terdekat. Saya serius.

2 comments:

  1. Hey~ aku suka sama ceritanya. Aku ketawa loh wkwk. Izin reblog yaa, atauuuu copas deh ntar aku cantumin creditnya ^_^

    ReplyDelete
  2. Haha, makasih. Wah, mbak. Coba cek ke rumah sakit. *dipentung* Haha. Reblog atau copas aja. Hehe.

    Maaf baru dibalas. (...)

    ReplyDelete