Nov 25, 2010

"Bangunan Karakter"

Pada kesempatan kali ini, saya mau bercerita mengenai salah satu mata kuliah pada Universitas B, "Bangunan Karakter". Oh, sebelum itu mari kita luluskan dulu satu kesalahpahaman yang mungkin terjadi. Saya bukan mahasiswa Unversitas B, saya hanya sering berkunjung ke sana. Coba bayangkan seorang malaikat lengkap dengan sayap-sayapnya duduk di dalam kelas dan mencatat. Pasti banyak bulu burung merpati yang berserakan di bawah dan sepanjang jalan dari pintu masuk ke kelas, belum lagi jalan ke arah WC, kantin, atap, parkiran, dan tempat-tempat lainnya yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu karena keterbatasan kertas dan tinta. Jadi, sebagai malaikat yang baik dan demi kebahagiaan para OB di Universitas tersebut saya tidak kuliah disana. Lalu, mengenai bagaimana saya bisa tahu mengenai mata kuliah "Bangunan Karakter" ini, biar Tuhan, saya dan si iblis saja yang tahu. Anda cukup nikmati saja tulisan ini dengan segelas kopi susu dan sebungkus rokok. :) Ok, cukup perkenalannya sekarang kita kembali ke cerita "Bangunan Karakter" yang sempat tertunda. Ceritanya begini...



"Dahulu kala, di suatu negeri Entahdimana hiduplah sepasang kekasih, mereka tinggal di sebuah rumah tua. Suatu hari, si wanita, sebut saja namanya Bunga, berkata kepada si pria, sebut saja namanya Pria.
"Di saat-saat seperti ini dunia serasa hanya milik kita berdua dan hari esok pasti cerah."
Lalu, mereka pun hidup bahagia selamanya. TAMAT

Sialan. Siapa yang berani-beraninya mengubah catatanku. Aku mengumpat sebagai seorang Alchemist, bukan Malaikat. Seorang malaikat tidak boleh menggumpat, iya kan? Kembali ke mata kuliah "Bangunan Karakter", sebentar saya mulai bosan menulis kata "Bangunan Karakter", kita anyam saja menjadi BK. Jadi, BK adalah... Err.. Ehem.. Err.. Ok, saya minta maaf, catatan saya hilang. Lagi pula itu bukan mata kuliah yang penting, yang perlu kau lakukan saat ujian hanyalah mengarang sebuah cerpen yang sesuai dengan soal. Sebagai contoh jika ada soal:

Q: Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ecosophy?
A: Eco berarti rumah tangga dan Sophy adalah nama seorang wanita yang tinggal di sebelah rumah Bunga berarti kearifan atau kebijaksanaan. Maka ecosophy berarti kearifan mengatur hidup selaras dengan alam sebagai rumah tangga dalam arti luas.

Lihat bagaimana cerpen itu dibuat? Ecosophy yang seharusnya hanya berarti kearifan atau kebijaksanaan rumah tangga menjadi sebuah hidup selaras dengan alam dan tiba-tiba saja mereka berkeluarga lalu menikah dan terbentuklah sebuah rumah tangga yang harmonis dibumbui dengan sedikit perdebatan kecil mengenai siapa yang seharusnya dihamili, menghamili dan melahirkan. Sungguh tidak berguna. Yang harus hamil dan dihamili sudah jelas Sophy karena dia seorang wanita dan Eco yang menghamili dan bekerja untuk mencari nafkah sebagai seorang kepala keluarga. Lalu mereka akan mempunyai seorang anak bernama Deep Ecologi, dan seterusnya dan seterusnya. Cerita itu sebenarnya bisa menjadi cerita yang sangat bagus dan berakhir bahagia kalau saja Eco tidak selingkuh dengan Bunga, istri dari Pria. Sehingga, mereka (Eco dan Bunga) tidak harus diusir dari Taman Eden. Sehingga, Pria yang kemudian menganti nama menjadi Adam menikah dengan Sophy, yang mengganti nama menjadi Hawa menikah dan mempunyai seorang anak, yang ternyata adalah anak dari Eco dan... Tunggu, sepertinya kita salah jalan, bukankah kita seharusnya membicarakan tentang BK? Sebaiknya kita pindah ke paragraf berikutnya dan kembali membicarakan mengenai BK.

Begitulah sungguh sebuah mata kuliah yang tidak penting, yang kau perlukan untuk menyelesaikan soal-soal ujiannya hanyalah sebuah pena, kertas, kosa kata yang cukup dan kemampuan untuk merangkai semua kosa kata itu dengan indah dan *TARA* nilai A di tangan anda.

2 comments: