Sep 15, 2011

Cincin dan Manfaatnya

Suatu hari, seseorang pernah mengajariku sesuatu, bukan hal yg istimewa sebenarnya tapi mungkin cukup berguna.

"Gunakanlah satu buah cincin di tanganmu."

Kamu mungkin bertanya-tanya apa gunanya? Itu berguna, kawan. Pertama, cincin itu bisa digunakan untuk melamar pacarmu jika cincin yang sudah kamu siapkan sejak berbulan-bulan yang lalu tertinggal, hilang atau berkarat. Satu-satunya kelemahan yang mungkin terjadi adalah pacarmu ternyata tidak ingin menikahimu dan membuang cincin itu ke tong sampah karena ia tahu bahwa cincin itu adalah hadiah darinya yang merupakan hadiah dari salah satu makan ringan.



Kedua, cincin itu bisa digadaikan untuk menebus seorang pengemis yang kebetulan tertangkap oleh seorang Satpol PP. Dengan catatan, Satpol PP itu tidak tahu kalau cincin itu adalah hadiah dari salah satu makan ringan seharga seribu rupiah.

Ketiga,  "Pindahkan saja cincin itu ke jari manismu" jika kamu dikejar-kejar oleh seorang yang tidak kamu cintai dan katakan padanya, "Maaf, aku sudah bertunangan" atau "Maaf, aku sudah menikah", just as simple as that. Namun, hal ini memiliki beberapa kelemahan, misalnya jika orang itu sudah terlanjur mengenalmu, mungkin ia akan tahu kalau cincin itu tidak berada di tempat yang seharusnya. Kedua, dan paling fatal, jika orang itu menganut prinsip "selama bendera kuning belum berkibar, ia tidak akan menyerah karena kesempatan dan harapan akan selalu ada". Kalau kamu bertemu dengan orang seperti ini, ada dua hal yang bisa kamu lakukan. Pertama penjarakan dia. Jangan sampai kamu salah dan memenjarakan dirimu sendiri, itu hanya akan memperburuk keadaan jika ia ikut memenjarakan dirinya sendiri. Lalu, kamu dan dia akan berada pada satu sel yang sama dan, ugh, hanya Tuhan, setan, rumput bergoyang dan penjaga yang tahu kelanjutannya. Kedua bunuh diri dan jangan lupa untuk mengibarkan bendera kuning di rumahmu. Itu akan menghentikannya, semoga. Kelemahan yang paling fatal adalah cincin itu mungkin jatuh ke got dalam adegan kejar-kejaran antara anda dan dia.

No comments:

Post a Comment