Apr 15, 2011

Teori Waktu

Ehm, kurasa kata pertama yang harus ada di post ini adalah hi atau maaf. Saya lebih suka pilihan yang pertama. Buat apa meminta maaf kalau kau tidak bersalah?

Jadi, ya.. Hi, apa kabar? Postingan blog ini semakin bodoh dan tidak dapat dimengerti dari waktu ke waktu. Kalau anda menganggapnya demikian maka berbahagialah karena anda masih normal, kalau sebaliknya coba benturkan kepala anda ke kelapa, mungkin itu dapat membantu anda.



Apa yang harus kutulis lagi kali ini? Akhir-akhir ini rasanya ide semakin menjauh dari kepalaku. Mereka pergi seperti waktu yang mulai hilang dari muka bumi ini. Apa kalian merasakannya? Rasanya setiap hari waktu berjalan semakin cepat. Menurutku itu salah satu efek global warming yang belum dipublikasikan oleh para peneliti diseluruh dunia. Mereka pasti tidak ingin kita kalian panik dan melakukan hal-hal yang tidak-tidak. Kalian tahu manusia rasanya lebih sempurna dibandingkan makhluk apapun di dunia ini. Karena mereka bisa memikirkan hal-hal yang lebih kejam daripada yang dapat dipikirkan oleh iblis dan sebaliknya mereka dapat memikirkan hal-hal paling baik yang bahkan tidak terpikirkan oleh malaikat. ingin buktinya? Kalian tahu neraka? Mereka masih menggunakan tungku api, kait, cambuk, batu, pisau, dan alat-alat penyiksaan jaman megalitikum lainnya, sedangkan di dunia, manusia menggunakan kursi listrik, virus, dan entahlah ratusan bahkan jutaan hal-hal lain yang tidak dimiliki oleh iblis-iblis di neraka itu. Lalu, soal kebaikan, kurasa kalian bisa lihat bagaimana manusia bisa sangat baik saat ada bencana yang terjadi, bantuan berdatangan dari mana-mana dan doa yang luar biasa banyaknya sampai-sampai para malaikat harus merekrut siswa siswi untuk membantu mereka menuliskan semua doa-doa itu. Yang paling menarik biasanya datang dari beberapa orang yang melakukan kedua hal tersebut, disaat biasa ia melakukan kejahatan yang tidak terpikirkan dan disaat lain ia melakukan kebaikan yang terlampau baik. Lihat bagaimana dua makhluk paling baik dan jahat di muka bumi ini ternyata tidak dapat mengalahkan manusia? Mereka sungguh mahkluk yang sempurna sekaligus tidak sempurna. Ok, lupakan soal itu, saya bukan seseorang yang berminat menulis soal filsafat kehidupan seperti itu. Tidak terlalu berguna saat kita sudah ada di kehidupan nyata yang kejam dan hanya mengandalkan hukum rimba.

Kembali ke efek global warming tadi, saya memiliki dua teori. Pertama, terjadi kebocoran waktu. Teori ini membutuhkan asumsi bahwa jumlah waktu adalah tetap dan terus beregenerasi seperti air yang menguap dan kemudian turun lagi menjadi hujan. Asumsi kedua adalah lapisan ozon adalah lapisan yang berfungsi untuk menahan waktu agar tetap tertahan di Bumi. Lalu, karena lapisan ozon telah bolong akibat efek global warming maka terjadilah kebocoran waktu, aliran waktu yang seharusnya tertahan oleh lapisan ozon ketika menguap naik mengalir keluar dari bumi sehingga waktu bergerak lebih cepat dari yang seharusnya. Kedua, teori yang kedua agak sulit dijelaskan jadi anggap saja saya hanya punya satu teori. Lain kali akan saya jelaskan kalau sedang berminat dan ingat.

Sekian post dari saya kali ini, saya sedang sakit jadi tidak bisa berpikir dan sekarang sudah malam, sudah waktunya tidur. Jadi, selamat malam, sampai jumpa lagi di post saya berikutnya.

No comments:

Post a Comment