Mar 22, 2011

Kenapa Harus Ada Judul?

Malam, tujuan utama dari post kali ini adalah sebuah permintaan maaf. Kenapa? Ehm, begini saya merasa bersalah, sebenarnya sih tidak, tapi anggap saja saya merasa bersalah, intinya saya minta maaf karena akhir-akhir ini isi dari post saya sangat amat cacad, rusak, berantakan, tidak bermakna, tidak penting, tidak berguna, dan segala jenis keburukan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu tapi saya sangat yakin anda tahu, bahkan mungkin anda bisa membuat sebuah list sepanjang, katakanlah, 500 KM mengenai segala macam keburukan post saya. Atas dasar itulah saya meminta maaf, dan saya janji saya akan mengulanginya lagi lain kali. Maaf, salah ketik. Maksud saya, saya janji tidak akan mengulanginya lagi lain kali. Semoga



Bicara mengenai janji, saya jadi ingat sesuatu. Apa anda pernah mendengar bahwa flu itu menyebar melalui udara? Jadi kalau kita berada satu ruangan dengan orang yang terjangkit penyakit flu, kita bisa saja terserang flu juga. Nah, menurut penelitian saya, virus flu sudah mengalami perkembangan mengikuti jaman. Sekarang, virus itu tidak hanya menyebar melalui udara dan sentuhan. Mereka juga melakukan penyebaran melalui TELEPON. Penelitian ini melibatkan jutaan responden, yang teruji klinis tidak menderita penyakit flu dan berada dalam radius hampir 20 KM dari penderita penyakit flu. Semua responden itu, diisolasi di sebuah gedung steril dan melaksanakan pola hidup sehat. Setiap hari mereka diwajibkan untuk melakukan komunikasi kepada penderita flu baik telepon maupun sms selama kira-kira lima sampai sepuluh jam. Setelah dua bulan, 30% responden mengalami penyakit flu, seminggu setelah itu 80% responden terjangkit penyakit flu. Mengerikan sekali bukan? Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah penyakit flu tidak berhubungan dengan janji.

Ah, dan berbicara soal janji lagi, akhir-akhir ini saya sering berpikir kenapa kepala manusia tidak didisain agar bisa dilepas? Padahal, banyak keuntungan yang bisa didapat, pertama jika ingin potong rambut, kita bisa menitipkan kepala kita ke seseorang untuk dibawa ke salon. Bayangkan anda sedang berada rumah tua di pedalaman sebuah hutan, saat itu sudah malam, satu-satunya penerangan yang anda miliki hanya perapian di dalam rumah. Karena sudah malam anda memutuskan untuk masuk ke dalam rumah tersebut. Setibanya di pintu masuk samar-samar tercium aroma dupa dan anda merasa ada sepasang mata yang mengamati anda dari lantai atas. Saat melihat ke atas, DOR! Maaf, salah ketik, saya sudah mulai ngantuk. Intinya, kalau ingin pergi ke salon rambut kita tinggal di titipkan ke orang, praktis. Kerugiannya cuma satu, mudah hilang, dan pasti akan sering ketinggalan. Apalagi kalau bautnya sudah kendor, kepala anda jadi sering jatuh. Kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya lebih merepotkan punya kepala yang bisa dicopot. Dan pasti akan ada banyak hantu yang protes, kalau semua orang bisa mencopot dan memutar kepala mereka, hantu tanpa kepala pasti akan kehilangan pekerjaannya.

Maaf, saya sudah ngantuk, jadi sekian post kali ini. Sampai jumpa lagi.

No comments:

Post a Comment